Senin, 29 Desember 2014

Makalah Inovasi Pendidikan

MAKALAH
INOVASI PENDIDIKAN



Disusun Oleh:

Umi Uswatun Khasanah ( PGMI 2 A )

Makalah Ini Disusun Untuk  Melengkapi Tugas Manajemen Pendidikan
Dosen Pembimbing:

Drs. H. Djoko Waluyo, M. M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN
2013



BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang Masalah
Tidak dapat diragukan lagi bahwasanya manusia tidak lepas dengan segala kemampuan atau sumber daya yang dimilikinya. Dengan cara mencurahkan segala daya dan kemampuanya untuk selalu berinovasi menemukan sesuatu yang baru yang dapat membantu hidupnya menjadi lebih baik. Jika manusia tidak menggali segala kemampuanya maka ia akan tertinggal bahkan tergerus oleh zaman yang selalu berkembang. Dalam dunia pendidikan, inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan karena akan terjadi ketidak perkembangan pada pendidikan yang kemudian berimbas pada elemen-elemen kehidupan yang lain,seperti politik, ekonomi, sosial dan lain-lain.

2.    Rumusan Masalah
a.    Pengertian Inovasi Pendidikan
b.      Sasaran Inovasi Pendidikan
c.       Ciri-ciri Inovasi Pendidikan
d.      Prinsip Inovasi Pendidikan
e.       Dampak Inovasi Pendidikan

3.    Tujuan
a.       Memenuhi tugas Manajemen Pendidikan
b.      Mengetahui  tentang pengertian Inovasi Pendidikan
c.       Mengetahui Sasaran Inovasi Pendidikan
d.      Mengetahui Ciri-ciri Inovasi Pendidikan
e.       Mengetahui Prinsip Inovasi Pendidikan
f.       Mengetahui Dampak Inovasi Pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi Pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem pendidikan dalam arti luas misalnya sistem pendidikan nasional.
(Mahmud Sani, 2009:160). Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan. Dengan demikian inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran, ini berarti bahwa inovasi apapun yang tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran tidak patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat menentukan dalam adopsi inovasi pada proses pendidikan atau pembelajaran, oleh karena itu dalam menyikapi suatu inovasi, diperlukan suatu pemahaman yang baik, hal ini dimaksudkan agar inovasi dapat memberi nilai tambah bagi dunia pendidikan.

B.     Sasaran Inovasi Pendidikan.
Setelah membahas pengertian inovasi pendidikan, maka berikut ini akan diuraikan tentang sasaran inovasi pendidikan. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.
1.    Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright, 1987)
2.    Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
3.    Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.
4.    Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
5.    Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.

C.     Ciri-ciri Inovasi Pendidikan
Ciri-ciri inovasi pendidikan dapat dikenal dengan beberapa identifikasi, namun menurut ashby 1967 ada empat :
1.    Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke sekolah.
2.    Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan.
3.    Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.
4.    Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet, LAN, dsb ).
Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan okbyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya. Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi pendidikan, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk sasaran/tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang.
Inovasi termasuk inovasi pendidikan merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru, atau berupa praktik-praktik tertentu, atau berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu , yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul, memperbaiki suatu keadaan tertentu, atau proses tertentu yang terjadi di masyarakat. Difusi inovasi pendidikan sering diartikan sebagai penyebarluasan gagasan inovasi pendidikan tersebut malalui suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara anggota sistem sosial masyarakat.
Rogers (1983) mengemukakan empat ciri penting yang mempengaruhi difusi inovasi, termasuk inovasi pendidikan, yaitu : esensi inovasi itu sendiri, saluran komunikasi, waktu dan proses penerimaan dan sistem sosial.


a.       Esensi Inovasi Itu Sendiri.
Inovasi termasuk inovasi pendidikan adalah inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari, dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk di adopsi. Namun demikian, proses adopsi inovasi ini tak datang dengan serentak tiba-tiba. Dalam kaitannya dengan esensi inovasi, paling tidak ada tiga hal yang berkaitan erat, yaitu teknologi, informasi dan pertimbangan ketidakpastian, dan reinovasi. Dalam kadar tertentu, makna inovasi sering identik dengan teknologi yang digunakan.
Kata “teknologi” diartikan sebagai “a design for instrumental action that reduces the uncertainty in the cause effect relationship involved in achieving in desired outcomes” (teknologi adalah suatu desain aksi kegiatan yang ditempuh guna mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dari hasil yang ingin dicapai). Adanya teknologi, termasuk pemanfaatan teknologi informasi dalam difusi inovasi antara lain untuk menjawab persoalan dalam hal mengurangi ketidakpastian masa depan.
Sebagai ilustrasi mislanya, ketika sekolah menggulirkan program desentralisasi sekolah melalui mekanisme komite sekolah dan peran kepala sekolah dengan semangat manajemen yang bercirikan keterbukaan (transparancy) dan pertanggung jawaban (accountability) dalam mengelola sekolah ke arah raihan mutu pendidikan yang lebih baik.  

b.      Saluran Komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagai informasi untuk mencapai pengertian satu sama lain. Lasswell (1948) menyebut komponen dasar komukasi adalah “who say what, in what channels, to whom and in with what effects”. Komunikasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan “siapa mengatakan atau mengemukakan apa, dengan saluran komunikasi apa, kepada siapa, dan dengan dampak apa (hasil yang dicapai)”.

c.       Waktu dan Proses Penerimaan
Waktu merupakan hal yang penting dalam proses difusi inovasi. Proses keputusan inovasi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilalui individu atau kelompok, mulai dari pertama kali adanya inovasi, dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan untuk menerima atau menolak, implementasi inovasi, dan konfirmasi atas keputusan inovasi yang dipilihnya. Berikut adalah tahapan dari model proses keputusan inovasi, yang dapat dilakukan oleh praktisi pendidikan hingga peserta didik, yaitu :
a)      Tahap Pengetahuan (Knowledge)
Tahap ini berlangsung apabila individu/kelompok, membuka diri terhadap adanya suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi dan peran inovasi tersebut memberi konstribusi perbaikan di masa mendatang.
b)      Tahapan Bujukan (Persuation)
Tahap ini berlangsung manakala individu atau kelompok, mulai membentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak menyenangi terhadap inovasi.
c)      Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Tahap dimana seseorang atau kelompok melakukan aktifitas yang mengarah kepada keputusan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut.
d)     Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap ini berlangsung ketika seseorang atau kelompok menerapkan atau menggunakan inovasi itu dalam kegiatan organisasinya.
e)      Tahap Konfirmasi (Confirmation)
Tahap dimana seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap keputusan inovasi yang dilakukannya.

d.      Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan berbagai unit yang saling berhubungan satu sama lain dalam tatanan masyarakat, dalam mencari tujuan yang diharapkan (a social system is defined as a set of interrelated units that are engaged in joint problem solving to accomplish a common goal). Beberapa hal yang dikelompokkan sebagai bagian atau unit dalam sistem sosial kemasyarakatan, antara lain: individu anggota masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin formal, tokoh agama, kelompok tertentu dalam masyarakat. Kesemuanya secara nyata baik langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam proses difusi inovasi yang dilakukan.

D.    Prinsip Inovasi Pendidikan
            Peter M. Drucker seorang penulis terkenal dalam bukunya Innovation and Enterpreneurship mengemukakan beberapa prinsip inovasi:
1.    Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka. Artinya suatu inovasi hanya dapat terjadi kalau kita mempunyai kemampuan analisis.
2.     Inovasi sifatnya konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari suatu keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.
3.    Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide yang sangat besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Dari keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kndisi atau suatu kebutuhan hidup ternyata kelak mempunya impact yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya.
4.    Inovasi diarahkan kepada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan. Apabila tidak demikian maka intensi suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh apresiasi dalam masyarakat

E.     Dampak Inovasi Pendidikan
A). Dampak  Positif  dan Negatif Inovasi Pendidikan:
Ø Di bidang teknologi komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1)   Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
2)   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
3)    Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain
Disamping itu juga muncul dampak negatif yaitu:
·         Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Ø Bidang Informasi Dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:
1)   Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di manapun melalui internet
2)   Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata juga ada hal-hal yang negatif, antara lain:
·      Penggunaan informasi tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan yang salah.
Ø Bidang Sosial dan Budaya
1)   Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
Meskipun demikian pengaruh negatif pada aspek budaya yaitu:
·      Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
·       Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kesimpulan
Inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus melibatakan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja ditentukan oleh satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta kelengkapanfasilitas
Inovasi pendidikan
Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi informasi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi masyarakat sudah dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam perkembangan teknologi informasi. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi informasi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi informasi tersebut, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan perundang-undangan atau melalui suatu konvensi internasional yang membahas tentang etika yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi informasi.

B.     SARAN

Sebagai seorang pendidik, hendaknya harus melaksanakan dan mengimplikasikan kualitas pendidikan. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan  berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing sehat dalam segala bidang didunia internasional sesuai dengn tujuan pendidika  nasional.


DAFTAR PUSTAKA

Wahyudin, Din Dan Rudi Susilana.Tim Pengembangan MKDP Kurikulum Dan Pembelajaran.2006. “Kurikulum Dan Pembelajaran”. Bandung: UPI
Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta

1 komentar:

  1. Terimakasih atas makalahnya.
    Saya Ismail Marzuki Guru SDN Pelandakan 1 Kota Cirebon ingin menawarkan Buku Perdana Saya Penulis saya pribadi judul "Dunia Akan Tersentuh Al-Qur'an", conten kekinian dan baper terhadap Al-Qur'an, jumlah 284 halaman, sudah terjual ke berbagai kalangan : Dosen, Mahasiswa, Kepsek, Guru, Jamaah, dan Murid Murid...jika minat bisa via wa saya : 089631117621

    BalasHapus