MENGENAL LEBIH DEKAT
TOKOH KHULAFAURRASYIDIN ABU BAKAR AS SHIDIQ:
1.
Nama
lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab
bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy
at-Taimi – radhiyallahu`anhu
2.
Beliau
bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai.
3.
Sejak
kecil ia terkenal sebagai anak yang baik. Perilakunya yang lemah-lembut, jujur,
dan sabar, membuatnya disenangi masyarakat.
4.
Beliau
merupakan orang yang pertama kali menggantikan kepemimpinan Rasullullah setelah
Nabi Muhammad wafat.
5.
Beliau
salah satu tokoh khulafaurasyidin yang paling tua diantara 3 tokoh
khulafaurasyidin.
6.
Keagungan
kepribadian Abu Bakar dapat disimak dari penggalan-penggalan pidatonya ketika
dilantik menjadi kholifah, yang menyatakan sikap yang paling utama ketika
menjadi khalifah adalah amanah.
7.
Sikap
keberanianya dalam menegakan agama islam pada saat sepeninggal Nabi Muhammad
SAW, mulai dari meredam pemberontakan, memerangi orang-orang yang membangkang
tidak mau membayar zakat, orang-orang murtad yang saat itu terjadi di mana-mana
dan menimbulkan kekacauan.
8.
Mempunyai
strategi yang baik dalam menganalisis situasi umat islam saat itu, beliau
melihat situasi yang banyak merugikan umat islam kalau ayat-ayat Al-Qur’an
tidak segera dibukukan, sedangkan banyak sahabat yang hafal Al-Qur’an gugur
dalam peperangan, serta penulisan -Qur'an yang ditulis pada kulit-kulit kurma,
batu-batu dan kayu-kayu sudah banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan usaha
penyelamat
9.
Beliau
termasuk sosok pemimpin yang bicaranya sedap dan pandai bergaul, maka dari itu ketika
kepemimpinanya beliau mampu melakukan perluasan wilayah.
10. Beliau sikapnya yang selalu tenang, pandangannya yang jernih serta
pikiran yang tajam, banyak kepercayaan dan kebiasaan-kebiasaan
masyarakat yang tidak diikutinya pada saat itu.
11. Pemuka-pemuka masyarakatnya sering datang menemuinya, mungkin
karena pengetahuannya, karena perdagangannya atau mungkin juga karena cara
bergaulnya yang enak.
12. Beliau mempunyai ketenangan jiwa yang baik, hal ini membuat beliau
sangat dekat atau bersahabat dekat dengan Nabi Muhammad bahkan sebelum beliau
menjadi Rasul hubungan itu sudah terjalin baik, sehingga Abu Bakar dapat
menerima agama Islam dengan mudah pada saat itu.
13.
Beliau adalah sahabat nabi yang Menerima dakwah Nabi Muhammad tanpa ragu.
14. Beliau adalah salah seorang pemikir Mekah yang memandang
penyembahan berhala itu suatu kebodohan dan kepalsuan belaka.
15.
Keberanianya menerima islam dan menyiarkanya.
16.
Beliau merupakan orang yang tidak mengindahkan
keindahan dunia yang bersifat sementara, beliau lebih mementingkan kehidupanya
didunia untuk berjuang dijalan Allah atau urusan agama yang diutamakan.
17.
Abu Bakar As Shidiq orang pertama yang
memperkuat agama islam.
18. Beliau Orang yang begitu damai jiwanya, tenang, sangat lemah lembut
dan perkasa. Matanya mudah berlinang begitu melihat kesedihan
menimpa orang lain hal ini membuktikan betapa kuat iman beliau terhadap
agama islam.
19. Dalam menyebarkan ajaran agama islam beliau lebih melakukan pendekatan
pada orang-orang yang lemah, orang-orang papa dan kaum duafa, yang
dalam penderitaan.
20.
Melindungi golongan lemah dengan hartanya.
21. Perananya sebagai sahabat Nabi yang senantiasa menemaninya dalam
setiap perjuangan menyebarkan agam Islam dan dalam memperjuangkannya bersama
Nabi terutama ketika menghadapi suku Quraisy.
22.
Sikapnya mengenai kisah Isra, beliaulah
satu-satunya yang mempercayai peristiwa tersebut ketika semua orang meragukanya,
Sejak saat itu Muhammad memanggil
Abu Bakr dengan "As-Sidiq"
23. Sikapnya setelah peristiwa Isra, beliau menjaga orang-orang lemah
yang sudah masuk Islam, melindungi mereka dari gangguan Quraisy di samping
mengajak mereka yang mulai tergugah hatinya untuk masuk islam.
24. Usaha mencegah gangguan Quraisy yang beliau
lakukan untuk melindungi golongan
lemah yang sudah masuk Islam dari gangguan Quraisy.
25. Beliau sahabat nabi yang selalu menemani hijrah Nabi, beliau ada
bersama Nabi saat peristiwa Nabi di Gua Tsur mengorbankan diri demi
Rasulullah.
26. Sikap beliau yang dapat dijadikan teladan, terhadap Nabi Muhammad
SAW yang begitu sayangnya terhadap beliau melebihi cintanya terhadap dirinya
sendiri
27. Beliau menjadi menteri penasehat Rasullulah karena sikap yang
ditunjukanya, begitu memberi penguatan terhadap Rasullullah
28. Dalam kondisi sakitnya, beliau tetap memberikan seluruh
perhatiannya untuk membantu Rasulullah dalam memperkuat Muslimin, tak
peduli betapa beratnya pekerjaan itu dan besarnya pengorbanan.
29. Beliau orang yang begitu damai dan tenang ini tak
pernah mengenal marah, kecuali ketika melihat musuh-musuh dakwah yang
terdiri dari orang-orang Yahudi dan kaum Munafik itu mulai berolok-olok
dan main tipu muslihat.
30. Beliau sangat marah jika sudah mengenai akidah dan
keimanannya yang begitu tulus kepada Allah dan Rasul-Nya.
31. Keimanan yang tulus yang menguasai Abu Bakar, membuatnya menguasai
segala perasaannya, sepanjang hidupnya, sejak ia menjadi pengikut Rasulullah
kepada Allah SWT.
32. Prinsip kemanusiaan yang beliau gunakan mendasari: mencintai
kebenaran, dan penuh kasih sayang.
33.
Sikapnya terhadap tawanan Perang Badar,
menunjukan bahwa dalam dirinya mempunyai sikap belas kasih dan menyukai
silahturrahmi.
34. Beliau mempunyai pengaturan
siasat atau membaca situasi yang
baik ketika dalam menghadapi perang.
35. Abu Bakar sebagai pembantu dekat (wazir) guna mengatur siasat
baru, yang sekaligus merupakan batu penguji yang jujur dan ikhlas
dalam bermusyawarah.
36. Beliau mendampingi Nabi, baik dalam peperangan maupun ketika
di dalam kota di Madinah
37. Semua peristiwa dan kegiatan peperangan Abu Bakar lebih banyak
mendampingi Nabi, dialah yang paling kuat kepercayaannya pada ajaran Nabi.
38. Beliau orang yang punya tempat dalam hati dan sangat dihargai
masyarakat Mekah.
39. Sikap Abu Bakar terhadap keputusan-keputusan Rasullullah langsung
percaya dan yakin akan kebijaksanaan Rasullullah
40. Didetik-detik wafatnya Nabi, Abu Bakar lah yang ditunjuk sebagai
pengganti imam shalat, hal ini membuktikan bahwa betapa kepribadianya memang
sudah tidak diragukan lagi dengan gelar As Shidiq nya.
41. Dalam kepemimpinanya sepeninggal Nabi, dia terkenal sosok yang
bijaksana. Dan ketika beliau akan wafat beliau berpesan untuk tidak berkhianat, tidak menipu,
tidak melampaui batas, tidak mencincang musuh, tidak membunuh anak-anak atau
wanita atau orang lanjut usia, tidak memotong kambing atau unta kecuali untuk
dimakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar